Bursa efek atau bursa saham adalah
sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan
yang sudah terdaftar di bursa itu. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan
pasar uang merupakan sumber utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan
pemerintah. Biasanya terdapat suatu lokasi pusat, setidaknya untuk catatan,
namun perdagangan kini semakin sedikit dikaitkan dengan tempat seperti itu, karena
bursa saham modern kini adalah jaringan elektronik, yang memberikan keuntungan
dari segi kecepatan dan biaya transaksi. Karena pihak pihak yang bertransaksi
tidak perlu saling tahu lawan transaksinya, perdagangan dalam bursa hanya dapat
dilakukan oleh seorang anggota, sang pialang saham. Permintaan dan penawaran
dalam pasar-pasar saham didukung faktor-faktor, seperti halnya dalam setiap
pasar bebas, memengaruhi harga saham (lihat penilaian saham).
Sebuah bursa saham sering kali
menjadi komponen terpenting dari sebuah pasar saham. Tidak ada keharusan untuk
menerbitkan saham melalui bursa saham itu sendiri dan saham juga tidak mesti
diperdagangkan di bursa tersebut: hal semacam ini dinamakan "off
exchange". Untuk saham yang sudah terdaftar perdagangannya harus dilapor
ke bursa yang bersangkutan.
Penawaran
pertama dari saham kepada investor dinamakan pasar perdana atau pasar primer
dan perdagangan selanjutnya disebut pasar kedua (sekunder).
Ada
ketentuan dari Pelaporan Keuangan Perusahaan kepada masing-masing bursa efek
negara, berikut perbandingan dari 3
bursa efek negara:
1.
1. BELANDA
(Amsterdam Stock Exchange)
Bursa Efek Amsterdam adalah
nama lama untuk bursa yang berbasis di Amsterdam. Inibergabung pada
tanggal 22 September 2000 dengan Bursa Efek Brussels dan
Bursa Efek Parisuntuk membentuk Euronext, dan sekarang
dikenal sebagai Euronext Amsterdam.
Standar akuntansi
adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang
mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan
atau formulasi standar akuntansi. Standar merupakan hasil dari penetapan
standar. Namun, praktek sebenarnya berbeda dari yang ditentukan standar. Hal
itu disebabkan 4 hal:
1. Di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan
dengan ketentuan akuntansi
resmicenderung lemah dan tidak efektif
2. Secara sukarela perusahaan boleh melaporkan
infomasi lebih banyak daripada
yang diharuskan
3. Beberapa Negara memperbolehkan perusahaan
untuk mengabaikan standar akuntansi jika
dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan
secara lebih baik hasil
4. Dan di beberapa Negara standar hanya berlaku
untuk laporan keuangan perusahaan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan
konsolidasi.
Penetapan standar akuntansi melibatkan gabungan kelompok sector
swasta yang meliputi profesi akuntansi, pengguna dan penyusun laporan keuangan,
para karyawan dan kelompok public yang meliputi badan-badan seperti otoritas
pajak, kementrian yang bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi pasar
modal. Bursa efek yang merupakan sector swasta atau public (tergantung
negaranya) juga mempengaruhi proses tersebut. Di Negara-negara hukum umum,
sector swasta lebih berpengaruh dan profesi auditing cenderung untuk dapat
mengatur sendiri dan untuk lebih dapat melakukan pertimbangan atas atestasi
terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Di Negara-negara hukum kode, sector
public lebih berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk lebih diatur
oleh Negara. Hal ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi berbeda-beda di
seluruh dunia.
Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik.
Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang relative
permisif, tetapi standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda
merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penjayian
wajar.
2. INGGRIS (London Stock Exchange)
Bursa
Saham London, London Stock Exchange, LSE) adalah sebuah bursa saham yang
terletak di London. Didirikan pada 1801, bursa ini merupakan salah satu bursa
saham terbesar di dunia, dengan banyak pencatatan saham dari luar negeri dan
juga perusahaan Britania Raya. Pada Juli 2004 Bursa Saham London pindah dari
Threadneedle Street ke Paternoster Square, dekat dengan Katedral St. Paul, dan
masih dalam "Square Mile" (sebutan untuk wilayah City of London). Resmi dibuka oleh
Ratu Elizabeth II pada 27 Juli 2004. FTSE merupakan indeks yang melacak
performa dari pasar London. Saham yang diperdagangkan di LSE menggunakan simbol
saham LSE.
Akuntansi
di Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independent dan secara pragmatis
menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Seiring berjalannya waktu, legislasi
perusahaan yang berurutan menambah struktur dan ketentuan lain, tetapi masih
memungkinkan akuntan memiliki fleksibilitas yang cukup dalam penerapan
pertimbangan yang profesional. Sejak tauhun 1970-an, sumber perkembangan hukum
perusahaan yang paling penting adalah Direktif UE, khususnya Direktif Keempat
dan Ketujuh. Pada saat yang bersamaan standar akuntansi dan proses penetapan
standar telah menjadi semakin tegas.
Warisan akuntansi Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris merupakan negara
di dunia yang pertama mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang.
Konsep peyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar (pandangan yang benar dan
wajar) juga berasal dari Inggris. Pemikiran dan praktik akuntansi professional
diekspor ke Australia, Kanada, Amerika Serikat dan bekas wilayah jajahan
Inggris seperti Hong Kong, India, Kenya, Selandia Baru, Nigeria, Singapura, dan
Afrika Selatan.
Penetapan standar di Inggris berkembang dari rekomendasi
atas prinsip akuntansi (yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Berizin Resmi di
Inggris dan Wales) hingga komite pembentukan Komite Pengarah Standar akuntansi
(Accounting Standards Steering Committee) pada tahun 1970, yang kemudian
dinamakan sebagai Komite Standar Akuntansi (Accounting Standards
Committee—ASC). ASC mengeluarkan Pernyataan Praktik Akuntansi Standar
(Statements on Standards Accounting Practice--SSAP). SSAP dikeluarkan dan
dikukuhkan oleh enam badan akuntansi tersebut di atas, di mana salah satunya
secara efektif dapat melakukan veto terhadap standar yang ada. Laporan Dearing,
yang dikeluarkan pada tahun 1988, mengungkapkan ketidakpuasan denbgan proses
penetapan standar yang ada. Undang-undang Perusahaan tahun 1989 merupakan hal
penting tidak hanya dalam menggabungkan Direktif Ketujuh UE, tetapi juga dalam
meratifikasi rekomendasi Laporan Dearing. Undang-undang tahun 1989 tersebut
menciptakan Dewan Pelaporan Keuangan (Finance Reporting Council--FRC) yang baru
dengan tugas untuk mengawasi tiga bagiannya:
Badan Standar Akuntansi (Accounting Standards Committee--ASB) yang menggantikan
ASC pada tahun 1990, sebuah Gugus Tugas Masalah Mendesak (Urgent Issue Task
Force--UITF) dan sebuah Panel Pengawas Pelaporan Keuangan.
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk
yang paling komprehensif
di dunia. Laporan keangan umumnya mencakup:
- Laporan Direksi
- Laporan Laba dan Rugi dan Neraca
- Laporan Arus Kas
- Laporan Total Keuntungan dan Kerugian yang Diakui
- Laporan Kebijakan Akuntansi
- Catatan atas Referensi dalam Laporan Keuangan
- Laporan Auditor
Pengukuran Akuntansi
Inggris memperbolehkan baik metode
akuisisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk penggabungan usaha.
Berdasarkan metode akuisisi, goodwill dihitung sebagai perbedaan antara nilai
wajar penyerahan yang dilakukan dan nilai wajar aktiva yang diperoleh. Goodwill
ikapitalisasikan dan diamortisasikan paling lama 20 tahun.metode ekuitas digunkana
untuk perusahaan asosiasi (dimana perusahaan memiliki 20 persen atau lebih hak
suara dan tidak dilakukan konsolidasi) dan lembaga patungan berbentuk
perusahaan. SSAp 20 berhubungan dengan translasi mata uang asing dan
mengharuskan metode kurs penutupan untuk anak perusahaan independen dan metode
temporal untuk anak perusahaan yang terintegrasi. Menurut metode pertama
translasi dimasukkan ke dalam cadangan ekuitas pemegang saham, sedangkan
menurut metode terakhir dimasukkan ke dalam akun laba dan rugi.
Aktiva dapat dinilai menggunakan biaya histories, biaya kini atau gabungan
keduanya. Oleh karena itu revaluasi terhadap tanah dan gedung diperbolehkan.
Dalam praktik hanya sedikit perusahaan Inggris yang melakukan kapitalisasi dan
biaya pengembangan. Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah antara biaya
atau realisasi bersih berdasarkan FIFO atau harga rata-rata, sedangakan LIFO
tidak diperbolehkan. Sewa guna usaha yang mengalihkan resiko dan imbalan
kepemilikan kepada pihak penyewa (lessee) dikapitalisasi dan kewajiban sewa
guna usaha disajikan sebagai akun kewajiban. Biaya untuk menyediakan pensiun
dan imbalan pension lainnya harus diakui secara sistematis dan rasional selama
periode pada saat karyawan memberikan jasanya. Kerugian kontijensi diakui apabila
mungkin terjadi dan dapat diestimasi dengan tingkat akurasi yang memadai. Pajak
tangguhan dihitung berdasarkan metode kewajiban dengan dasar provisi penuh
untuk kebanyakan perbedaan waktu. Saldo pajak jangka panjang tangguhan dapat
dinilai dengan menggunakan nilai kini yang didiskontokan. Pada tahun 2003,
Departemen Perdagangan dan Perindustrian menggunakan bahwa mulai bulan Januari
2005, seluruh perusahaan Inngris diperbolehkan untuk menggunakan IFRS, selain
GAAP Inggris yang baru saja dijelaska. Dengan demikian, inisiatif UE 2005 untuk
perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya diperluas untuk
perusahaan-perusahaan Inggris yang sahamnya tidak tercatat pula.
3. PERANCIS (Paris Stock Exchange)
Prancis merupakan pendukung utama akuntansi nasional di
dunia. Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (kode
akuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan September 1947. Revisi kode tersebut
dilakukan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya terjadi pada tahun 1982
berdasarkan Direktif Keempat Uni Eropa (UE). Pada tahun 1986, rencana tersebut
diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap
laporan keuangan konsolidasi dan direvisi lebih lanjut pada tahun 1999.
Plan Comptable Generalber isi:
• Tujuan dan prinsip akuntansi serta
pelaporan keuangan
• Definisi aktiva, kewajiban,
ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
• Aturan pengakuan dan penilaian
• Daftar akun standar, ketentuan
mengenai penggunaanya, dan ketentuan tata buku lainnya
• Contoh laporan keuangan dan aturan
penyajian-penyajiannya
Akuntansi di Prancis sangat terkait dengan kode sehingga sangat mungkin untuk
melewatkan kenyataan bahwa legislasi kuhum komersial (yaitu Code de Commerce)
dan hukum pajak sebenarnya menentukan banyak praktik akuntansi dan pelaporan
keuangan di Prancis. Code de Commerce berawal dari ordinansi Coulbert (Menteri
Keuangan pada era Louis XIV) pada tahun 1673 dan 1681 dan diberlakukan oleh
Napoleon pada tahun 1807 sebagai bagian dari hukum yang diciptakannya
berdasarkan hukum tertulis.
Dasar utama aturan akuntansi di Prancis adalah Hukum Akuntansi 1983
dan Dekrit Akuntansi 1983, yang membuat Plan Comptable General wajib digunakan
oleh seluruh perusahaan. Kedua dokumen tersebut menjadi bagian dari Code de
Commers. Legislasi Code de Commerce mengandung ketentuan akuntansi dan
pelaporan yang eksentif.
Ciri khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan
keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha
yang dikonsolidasikan. Hukum memperbolehkan perusahaan Prancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) atau bahkan prinsip akuntansi
yang diterima umum di AS (GAAP) dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Alas an utama untuk fleksibilitas ini adalah ketika Direktif Ketujuh UE
diberlakukan pada thun 1986, banyak perusahaan multinasional dari Prancis yang
telah menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip Anglo-Saxon
untuk keperluan pencatatan saham di luar negeri. Perusahaan Prancis yang
mengacu pada IFRS atau GAAP AS sering menyataan bahwa laporan keuangan mereka
telah sesuai baik dengan standar Prancis maupun dengan standar internasional
atau AS.
Ketentuan Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan atas Laporan Keuangan
4. Laporan Direktur
5. Laporan Auditor
Ciri utama pelaporan di Prancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan
catatan kaki yang ekstentif dan detail, yang meliputi hal-hal berikut:
Penjelasan mengenai aturan
pengukuran yang diberlakukan (contoh kebijakan akuntansi)
• Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
• Laporan perubahan aktiva tetap dan
depresiasi
• Detail provisi
• Analisis piutang dan utang sesuai
masa jatuh tempo
• Daftar anak perusahaan dan
kepemilikan saham
• Jumlah komitmen pension dan
imbalan pascakerja lainnya
• Detail pengaruh pajak terhadap
laporan keuangan
• Rata-rata jumlah karyawan sesuai
golongan
Perbandingan :
setiap negara telah
memiliki aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang mengatur dalam pelaporan
keuangan di negaranya masing-masing, tetapi dalam perbedaan tersebut tetap ada
aturan Internasional yang ditetapkan agar tidak terjadinya kekeliruan, yaitu
IFRS (Internasional Financial Reporting Standards).
IFAC ( International
Federation of Accountants )
Federasi Akuntan Internasional
(IFAC) adalah organisasi global bagi profesi akuntansi. IFAC memiliki 167 anggota
dan asosiasi di 127 negara dan yurisdiksi, yang mewakili lebih dari 2,5 juta
akuntan dipekerjakan dalam praktek umum, industri dan perdagangan, pemerintah,
dan akademisi. Organisasi, melalui Dewan penetapan standar yang independen,
menetapkan standar internasional tentang etika, audit dan jaminan, pendidikan
akuntansi, dan akuntansi sektor publik. Hal ini juga mengeluarkan panduan untuk
mendorong kinerja berkualitas tinggi dengan akuntan profesional dalam bisnis.
Didirikan pada tahun 1977, IFAC merayakan ulang tahun ke 30 pada tahun 2007.
Untuk memastikan kegiatan IFAC dan
badan pengaturan independen standar yang didukung oleh IFAC responsif terhadap
kepentingan publik, sebuah Public Interest Oversight Board (PIOB) didirikan
pada Februari 2005.
IFAC dan anggotanya bekerjasama
untuk mengembangkan IFACnet, yang diluncurkan pada tanggal 2 Oktober 2006.
IFACnet menyediakan akuntan profesional di seluruh dunia dengan one-stop acces
untuk berbagai sumber , termasuk bimbingan praktek yang baik, artikel, dan alat-alat
dan teknik.Di antara inisiatif utama IFAC adalah penyelenggaraan Kongres
Akuntan Dunia.
1.
Internasional Auditing and Assurance Standards Board
Internasional Auditing and Assurance
Standards Board atau IAASB adalah penetapan standar independen yang dibentuk
oleh Dewan IFAC untuk mengembangkan Standar Internasional tentang Audit.
Standar Internasional tentang Audit meliputi berbagai layanan yang ditawarkan
oleh akuntan profesional di seluruh dunia seperti audit, review, jaminan
lainnya, kontrol kualitas dan layanan terkait IAASB juga memfasilitasi badan
lembaga anggota untuk mengkonvergensi standar nasional mereka dengan Standar
Internasional Audit di IFAC.Tujuan IAASB , mencakup ruang lingkup
kegiatan dan keanggotaan yang diatur dalam Acuan Persyaratan . Public Interest
Oversight Board mengawasi pekerjaan IAASB.
2.
International Public Sector Accounting Standards Board
IFAC mendirikan atau International
Public Sector Accounting Standard Board atau IPSASB untuk mengembangkan
Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS). Standar-standar ini
didasarkan pada Standar Pelaporan Keuangan Internasional (SAK) yang dikeluarkan
oleh IASB dengan modifikasi yang cocok dan relevan untuk akuntansi sektor
publik.
3.
International Accounting Education Standards Board
Dewan Internasional Standard
Pendidikan Akuntansi atau IAESB didirikan oleh IFAC untuk mengembangkan silabus
pedoman pendidikan yang seragam untuk diadopsi oleh semua anggotanya.
Badan akuntansi diperlukan untuk mempertimbangkan standar-standar pendidikan
saat merumuskan sistem pendidikan mereka.
4.
International Ethics Standards Board for Accountants
Dewan Internasional Standard Etika
Akuntan mengembangkan Kode Etik model Akuntan Profesional yang harus diikuti
oleh akuntan profesional di seluruh dunia.
IASB (International Accounting Standard Board)
Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar
Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun
standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong
penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan
dapat diperbandingkan.
- Badan Pembuat Standar Akuntansi dan produk-produknya:
Cina badan pembuat standar
akuntansinya adalah Kementrian Keuangan yang diawasi Dewan Negara. Yang
bertugas melakukan pengawasan dan penegakan aturan standar akuntansi keuangan
yaitu Komite Standar Akuntansi Cina (China Accounting Standards Committee –
CASC).
Meksiko, Lembaga pembuat standar
akuntansi nasionalnya yaitu Institut Akuntan Publik Meksiko (Instituto Mexicano
de Contadores Publicos). Yang bertugas melakukan pengawasan dan penegakan
aturan standar akuntansi keuangan yaitu standar akuntansi yang dikembangkan
oleh Komisi Prinsip Akuntansi dibawah institusi tersebut, sedangakan standar
auditing merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar Auditing.
Indonesia badan pembuat standar
akuntansi IAI produknya SAK
Amerika badan pembuat standar
akuntansi FSAB (Dewan Pembuat Standar Akuntansi di Amerika) produknya United
State Generally Accepted Accounting Principles ( US GAAP)
Untuk kawasan eropa IASB (International
Accounting Standard Board) IASB adalah sebuah lembaga pembuat standar akuntansi
untuk negara-negara di kawasan Eropa. Standar yang dibuat oleh IASB, saat itu
(sebelum tahun 1990) belum diminati oleh dunia Hal ini karena perkembangan
ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai patokan perkembangan bisnis dunia.
Produknya adalah IAS yang kemudian bermetamorfosis menjadi IFRS (International
Financial Reporting Standard).
Taiwan badan pembuat standar
akuntansi Komite Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standards
Committee- FASC) dari Lembaga Pengembangan dan Penelitian Akuntansi (Accounting
Research and Development Foundation-ARDF).
Tidak banyak orang yang memahami
bahwa International Accounting Standard Board (IASB) adalah sebuah perusahaan
yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 2001, walaupun saat ini
berkantorpusat di London. IASB bukanlah semacam asosiasi seperti IFAC
(International Federation of Accountants) atau PBB namun murni seperti layaknya
suatu perusahaan swasta. Sebaliknya, lembaga cikal bakal IASB yakni IASC
(International Accounting Standard Committee) adalah semacam perkumpulan dari
penyusun standar setiap negara yang mendapatkan legitimasi dari IFAC. Namun
pada tahun 2001 diputuskan bahwa penyusun standar akuntansi internasional
haruslah independen, bahkan juga harus independen dari profesi akuntan itu
sendiri. Dalam rapat anggota IFAC bulan May 2000, negara-negara anggota IFAC
secara aklamasi menyetujui restrukturisasi IASC menjadi perusahaan dan terpisah
sepenuhnya dari IFAC.
Dengan pendapatan kurang dari 23
juta poundsterling (2010) atau hanya sekitar 320 milyar rupiah setahun, IASB
menjadi dewan superpower yang sangat berpengaruh. Anggaran ini misalnya lebih
kecil daripada penjualan PT. Mustika Ratu Tbk yang berjualan kosmetik
(dibandingkan berjualan standar akuntansi internasional) pada tahun 2010.
Beberapa pengamat yang sinis terhadap IASB berkomentar, “Bagaimana mungkin
‘perusahaan’ dengan anggaran sekecil itu memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap negara-negara di seluruh dunia.”
Walaupun pendapatan IASB dari donasi meningkat terus sejak tahun 2007, namun
IASB selalu defisit setiap tahun. Defisit anggaran IASB pada tahun 2009 dan
2010 sangat mencemaskan. Arus kas dari operasi pada tahun 2009 misalnya
mengalami arus kas negatif sampai 3.2 juta poundsterling. Total donasi tahun
2010 lebih mencemaskan lagi karena hampir sama dengan tahun 2009 alias tidak
ada peningkatan. Hal ini tentunya cukup memalukan karena niat dari para pendiri
IASB sepuluh tahun lalu adalah untuk menggalang “dana abadi” sebesar 50-60 juta
poundsterling. Jangankan aset neto sebesar 50 juta pounds bahkan sejak tahun
2008 untuk pertama kalinya sejak IASB berdiri tahun 2002, aset neto IASB berada
dibawah level 10 juta pounds.
Sehingga wajar apabila semua anggota
IFRS Trustee (semacam dewan komisaris yang mengawasi IASB) sangat giat untuk
meningkatkan donasi ke IASB, terutama dari negara-negara yang menyatakan sedang
berkonvergensi dengan IFRS. Indonesia sebagai salah satu negara yang mulai
diperhatikan oleh IASB tidak luput dari incaran. Sudah lama IAI dibujuk IFRS
Foundation untuk membayar royalti atas penggunaan IFRS sebagai nara sumber
penyusunan standar.