Jumat, 29 Oktober 2010

"KEMATIAN HATI"

Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya.Banyak orang cepat datang ke shaf shalat layaknya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi. Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan Tuhannya. Ada yang datang sekedar memenuhi tugas rutin mesin agama. Dingin, kering dan hampa, tanpa penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri.

Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada idzin untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu alangkah be-sar kemurkaan ALLAH atasmu. Tersanjungkah engkau yang pandai bercakap tentang keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak air wudlu di dingin malam, lapar perut karena shiam atau kedalaman munajat dalam rakaat-rakaat panjang. Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tak ada apa-apa. Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang saleh, alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri.

Asshiddiq Abu Bakar Ra. Selalu gemetar saat dipuji orang. “Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidak tahuan mereka”, ucapnya lirih.

Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana, lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi. Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya. Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak. Dan ada orang yang sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak amal dan menyalahkan orang yang beramal, karena kekurangan atau ketidaksesuaian amal mereka dengan lamunan pribadinya, atau tidak mau kalah dan tertinggal di belakang para pejuang. Mereka telah menukar kerja dengan kata. Dimana kau letakkan dirimu ?

Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan takut. Sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, engkaupun berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa gentar. Semua sudah jadi biasa, tanpa rasa.
Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat ma’siat menggodamu dan engkau menikmatinya?

Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaatpun kau kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa jenjang kedewasaan ruhani meninggi. Rasa malu kepada ALLAH, dimana kau kubur dia ?

Dikisahkan bahwa Ibrahim bin Adham sedang berjalan di pasar Basrah, lalu orang-orang mengerumuninya dan bertanya, " Wahai Abu Ishaq -panggilan Ibrahim bin Adham-, kami sudah memanjatkan doa, akan tetapi mengapa doa-doa kami itu tidak dikabulkan?" Ia menjawab, "  
Karena hati kalian telah mati dengan sepuluh perkara:

  1. Kalian mengenal Allah tetapi kalian tidak menunaikan hak Nya.
  2. Kalian mengaku mencintai RasulNya, tetapi kalian meninggalkan sunnahnya.
  3. Kalian membaca Al Qur'an, tetapi kalian tidak mengamalkan isinya.
  4. Kalian banyak diberi nikmat karunia, akan tetapi kalian tidak mensyukurinya.
  5. Kalian mengatakan bahwa syetan adalah musuh, akan tetapi kalian mengikuti langkahnya.
  6. Kalian mengaku bahwa surga adalah benar adanya, akan tetapi kalian tidak berbuat amal yang mengantar ke sana.
  7. Kalian mengaku bahwa neraka adalah benar adanya, akan tetapi kalian tidak lari dari panas siksanya.
  8. Kalian mengaku bahwa kematian adalah benar adanya, akan tetapi kalian tidak mempersiapkan diri ke sana.
  9. Kalian sibuk mengurusi kekurangan orang lain, tetapi kalian lupa pada kekurangan diri kalian sendiri.
  10. Kalian mengubur jenazah akan tetapi tidak mengambil pelajaran dari peristiwa kematian.


sumber

1 komentar: